12 Juni 2012
PT Krakatau Steel (KS) siap mengembangkan Pelabuhan Cigading di
Cilegon, Banten, dengan membangun dermaga baru dan memperbaiki infrastruktur
penunjang lainnya. Proyek ini menelan dana sekitar Rp 1,1 triliun. Saat ini,
emiten berkode saham KRAS itu baru memiliki satu dermaga di Pelabuhan Cigading.
Konstruksi dermaga baru akan dimulai pada Agustus 2012.
"Investasi untuk pembangunan dermaga baru mencapai Rp 800
miliar. Sisanya sebesar Rp 300 miliar untuk perbaikan fasilitas lain,"
ujar Direktur Utama KS Fazwar Bujang di sela acara Investor Gathering di
Cilegon, Senin (11/6).
Fazwar menuturkan, pembangunan dermaga baru diharapkan bisa
menggenjot kapasitas bongkar muat pelabuhan dari 10 juta ton menjadi 25 juta
ton per tahun. Konstruksi dikerjakan anak usaha KS, PT Krakatau Bandar
Samudera, dan ditargetkan rampung dalam 16 bulan.
Direktur Keuangan KS Sukandar mengatakan, ekspansi pelabuhan
dilakukan untuk mendukung megaproyek Krakatau Steel Group dan Krakatau Steel
Posco. Adapun pendanaan ekspansi pelabuhan bersumber dari pinjaman bank sebesar
70% dan sisanya dari kas internal.
"Saya belum dapat mengungkapkan rincian pinjaman yang
diperoleh maupun yang masih dalam penjajakan untuk pembiayaan investasi
ini," kata Sukandar.
KS dan Posco membentuk perusahaan patungan bernama PT Krakatau
Posco dengan porsi saham masing-masing 30% dan 70%. Nilai ekuitas KS di
perusahaan itu sekitar US$ 279 juta.
Krakatau Posco akan membangun pabrik baja terpadu dengan sistem
blast furnace berkapasitas 6 juta ton setahun. Pembangunan pabrik dilakukan
dalam dua tahap. Pada tahap I, kapasitas pabrik mencapai 3 juta ton setahun
dengan investasi Rp 27 triliun. Sedangkan pada tahap II, kapasitas pabrik
mencapai 3 juta ton setahun dengan investasi Rp 34 triliun.
"Untuk pembangun pabrik tahap I, saat ini progresnya sudah
mencapai 23%. Pabrik ini diharapkan bisa selesai dan mulai berproduksi pada
akhir 2013," kata Fazwar.
Kaji Rights Issue
Sementara itu, Fazwar menambahkan, KS akan menambah porsi saham
pada Krakatau Posco menjadi 45% setelah pabrik tahap I beroperasi. Dengan
demikian, pada akhir 2014 atau awal 2015, BUMN baja itu bisa memiliki porsi
saham lebih besar pada perusahaan patungan itu.
"Kami akan kaji sumber pendanaan terbaik untuk penambahan
saham Krakatau Posco. Saat ini ada dua opsi, yakni dari penyisihan laba bersih
dan dari pasar modal melalui rights issue. Estimasi dana yang dibutuhkan untuk
itu belum bisa diungkapkan," kata dia. Di sisi lain, untuk mendukung
proyek Krakatau Posco, Fazwar menuturkan, pihaknya juga akan menambah kapasitas
pembangkit listrik combine cycle power plant (CCPP) dan Krakatau Posco Power
(KPP). CCCP ditargetkan menambah kapasitas PT Krakatau Daya Listrik, anak usaha
KS di bidang energi, sebesar 120 megawatt (MW). Saat ini, kapasitas CCPP hanya
400 MW.
"Progres proyek CCPP ini saat ini sudah 40%. Proyek ini
ditargetkan tuntas pada 2013," kata Fazwar.
Fazwar menambahkan, perseroan resmi membentuk anak usaha baru yang
bergerak di sektor sumber daya alam, khususnya batubara, bernama PT Krakatau
Material Prima (KMP). Perseroan telah mendapat izin dari Kementerian Hukum dan
HAM untuk anak usaha itu. Untuk modal awal, KS berinvestasi sebesar Rp 50
miliar dan akan ditingkatkan menjadi Rp 200 miliar.
"Anak usaha ini akan menyuplai kebutuhan batubara dan sumber
daya alam bagi proyek-proyek kami," ujar Fazwar. KS menguasai 100% saham
KMP. Namun, tidak tertutup kemungkinan perseroan akan bermitra dengan
perusahaan batubara pada KMP.
http://www.krakatausteel.com/?page=viewnews&action=view&id=1581
0 komentar:
Posting Komentar