27 April 2012
Bisnis PT Inhutani III akan semakin luas. Sebab, perusahaan plat
merah ini akan bekerjasama dengan investor asal Korea Selatan untuk
memproduksi bahan bakar dari kayu atau wood pellet. Investasi
pembangunan pabrik wood pellet mencapai Rp 42 miliar.
Sri Sudiharto, Direktur Utama Ihutani III mengatakan, investasi
asing pembangunan pabrik wood pellet senilai Rp 42 miliar masuk melalui
bendera PT SL Agro Industry. Nantinya, dana pembangunan pabrik ini
seluruhnya berasal dari PT SL Agro Industry, sedangkan Inhutani III
bertanggung jawab untuk memasok bahan baku.
Sri Sudiharto menambahkan, kapasitas pabrik wood pellet mencapai
30.000 ton per tahun. Dia berharap tahun ini pembangunan pabrik sudah
bisa berjalan sehingga bisa segera beroperasi. “Ini efisiensi bahan
baku, selama ini kami selalu bingung sisa kayu mau diapakan,” katanya
kepada KONTAN, Minggu (29/1).
Namun demikian, Sri Sudiharto tidak bisa memastikan kapan pabrik
mulai beroperasi. Saat ini, rencana pembangunan pabrik masih dalam
proses perizinan. Jika proses perizinan selesai awal tahun ini, maka
pabrik akan dibangun tahun ini juga.
Dia berharap, bisnis baru ini akan mendorong pendapatan perusahaan.
Apalagi pasar wood pellet ini sudah sangat jelas, yakni pasar ekspor.
“Nantinya akan di ekspor ke Korea dan Inhutani III mendapatkan bagi
hasil dari penjualan ekspor,” katanya.
Inhutani III adalah perusahaan milik negara yang bergerak di sektor
kehutanan. Inti bisnis Inhutani III adalah hutan tanaman, perkebunan,
industri rotan dan karet, serta jasa kehutanan. Dalam situs resminya,
Inhutani III menghasilkan produk kayu bulat bahan baku serpih (BBS)
jenis acacia mangium dan eucalyptus pellita.
Inhutani III juga menghasilkan produk kayu bulat pertukangan jenis
acacia mangium berdiameter di atas 15 cm dan panjang lebih 2 meter.
Selain itu ada produk rotan olahan jenis core, peel, chaircane kualitas
ekspor, rotan asalan dan karet. Termasuk juga berbagai benih tanaman
hutan bersertifikat, seperti acacia mangium F1 dan F2, acacia
crassicarpa, dan eucalyptus pellita.
Wood pellet menjadi produk baru Inhutani III. Produk ini menjadi
alternatif bahan bakar pengganti batubara untuk kebutuhan rumah tangga
dan pertanian. Wood pellet dibuat dari limbah industri penggergajian,
limbah tebangan, dan limbah industri kayu lain. Wood pellet
berdiameter 6-10 milimeter (mm) panjang 10-30 mm, dan mengandung
energi setara 4,7 – 5,2 kwh per kg.
Korea Selatan termasuk salah satu negara yang gencar berinvestasi
dalam produksi wood pellet. Investasi wood pellet dimulai sejak 6 Maret
2009. Kementerian Kehutanan RI dan Korea Forest Service juga sudah
meneken kerjasama pengembangan industri wood pellet energy. Dalam
kerjasama ini Korea berjanji menginvestasikan dana hingga Rp 6 triliun.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, pada 2011 lalu, Korea
Selatan mengembangkan wood pellet seluas 200.000 ha. Salah satu lokasi
yang sudah terealisasi di Sulawesi Barat. Industri yang telah
menghasilkan wood pellet adalah PT Solar Park bekerjasama dengan Perum
Perhutani untuk mengolah limbah kayu sengon dan kaliandra.
Perusahaan Korea lain yang juga membangun Hutan Tanaman Industri
(HTI) untuk bahan baku wood pellet adalah PT Bio Energy Indoco dengan
lahan seluas 21.000 ha dan PT Bara Indoco seluas 68.000 ha.
(Visited 992 times, 5 visits today)
http://www.bumn.go.id/inhutani3/publikasi/berita/wood-pellet-pt-inhutani-iii/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar