[JAKARTA] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengajak masyarakat untuk meninggalkan ketergantungan pada energi minyak. Ia optimis energi hijau akan menjadi masa depan energi di Indonesia.
Jero menjelaskan energi hijau adalah energi yang terdiri dari panas bumi (geothermal), matahari, air, biomassa, angin dan laut.
"Inilah masa depan Indonesia. Tidak bergantung pada minyak. Saya juga berterimakasih kepada masyarakat yang sudah tidak tergantung minyak dengan subsidi yang besar," katanya di sela-sela talkshow Indonesia menuju Energi Hijau dalam rangka memperingati 35 tahun ITB78 dan alumni ITB78 di Jakarta, Rabu (3/7).
Jero menambahkan untuk menggalakan energi terbarukan pemerintah mendorong hadirnya keputusan menteri yang akan mengatur harga.
"Energi matahari sudah datang sendiri dan potensi tenaga air baik mikro dan makro hidro tersedia," ucapnya.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Marzan Aziz Iskandar optimistis Indonesia bisa mengembangkan energi hijau. Kendala pengembangan energi terbarukan yang menjadi kategori energi hijau ini karena harga minyak atau BBM yang terlalu murah.
"Sehingga tidak ada energi lain yang bisa berkompetisi. Apalagi dulu ada subsidi BBM. Semoga sekarang dengan tidak disubsidi diharapkan bisa berkembang," ucapnya.
Marzan mengingatkan sesuai dengan outlook BPPT tahun lalu yang memperkirakan Indonesia berpotensi menjadi pengimpor energi tahun 2030 jika praktek bussiness as usual masih terjadi. Menurutnya jika hal itu terjadi tahun 2025-2030 penggunaan energi terbarukan hanya 7 persen jauh di bawah target 25 persen.
Ia menambahkan Indonesia menyimpan beragam potensi energi terbarukan yang sudah di depan mata seperti geothermal, biofuel, biomassa, tenaga surya dan air. Pengembangan energi-energi tersebut pun membutuhkan iklim dan lingkungan yang mampu mendorong pemanfaatannya. [R-15]/http://www.suarapembaruan.com/home/energi-hijau-energi-masa-depan-indonesia/37829
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar