Tarif jual beli tenaga listrik yang disepakati kedua belah pihak adalah sebesar 5,8099 cent/kWh. Biaya investasi pembangunan PLTU ini sekitar 455 juta USD. PLTU Sumsel-7 direncanakan selesai pada Mei 2016 atau 36 bulan sejak financing date. Listrik yang dihasilkan PLTU Sumsel-7 akan disalurkan melalui jaringan transmisi interkoneksi Tapping T/L 275 kV Aurduri-Betung.
Dirut PLN Nur Pamduji mengatakan bahwa kerjasama IPP dengan perusahaan India ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh PLN. Sebelumnya PLN telah bekerjasama perusahaan asing terkait IPP ini seperti dari Amerika, Jepang dan China. “Saya berharap proyek ini dapat dikerjakan secepatnya, karena PLTU Sumsel-7 ini sangat penting bagi kami khususnya untuk memperkuat pasokan listrik di wilayah Sumatera Bagian Selatan,” ujar Nur Pamudji.
PLTU Sumsel 7 merupakan bagian dari beberapa proyek PLTU Mulut Tambang yang akan dibangun di Sumatera Selatan dengan total kapasitas 4.200 MW. Pada masa pendanaan (financing close) selama 1 tahun, Proyek Sumsel-7 akan direncanakan pendanaannya dari Bank India yang nantinya akan diverifikasi oleh PLN dan jika telah terpenuhi juga pemenuhan persyaratan lainnya sebagaimana diatur di dalam PPA akan dinyatakan financing date sehingga bisa dimulai konstruksinya. (SF)
(ADMINISTRATOR)
0 komentar:
Posting Komentar